Sejarah Deathcore :
Deathcore merupakan sub-kategori dari metalcore, mereka memfusionkan antara
ketukan drum metalcore dan deathmetal, vokal growl ala death metal dan scream
ala metalcore. Ciri ciri band deathcore yaitu lebih mengedepankan breakdown.
teknik vokal dan growl scream berbarengan.
Meskipun merupakan turunan Metalcore, Deathcore sangat terinfluens oleh
Death Metal dengan ciri khas lirik yang persis Death Metal, yaitu tentang
kematian, neraka, setan, dan nuansa-nuansa mistik. Tapi di Indonesia banyak
juga band-band deathcore yang religius loh.
Pada mulanya dipelopori oleh
band-band seperti Dying Fetus, Suffocation dan Crytopsy dan sebagainya. Pada
era 2000′an semakin banyak band deathcore yang bermunculan seperti Job For A
Cowboy, The Red Chord, All Shall Perish, Suicide Silence dan lain-lain.
Karakteristik Musik Deathcore :
Vokal Deathcore lebih sering growl campur scream seram seperti Grindcore, namun ciri khas Deathcore menonjol dengan melakukan teknik slamming. Slamming adalah teknik growling yang berkesan suara babi. Sering disebut “Piggy Sound”. Tergantung dari lagu-lagunya, biasanya hanya sekedar “huiiiik” (tanpa lirik). Gitar Deathcore terkadang stem gitar dari drop D sampai B (tergantung apresiasi musik itu sendiri).
Vokal Deathcore lebih sering growl campur scream seram seperti Grindcore, namun ciri khas Deathcore menonjol dengan melakukan teknik slamming. Slamming adalah teknik growling yang berkesan suara babi. Sering disebut “Piggy Sound”. Tergantung dari lagu-lagunya, biasanya hanya sekedar “huiiiik” (tanpa lirik). Gitar Deathcore terkadang stem gitar dari drop D sampai B (tergantung apresiasi musik itu sendiri).
Biasanya tipe ritmik chord-chord pentatonik. Melodinya pun berkarakter, dari yang kromatik biasa sampai arpeggios. Drumnya selalu memakai double bass. Namun, Deathcore memiliki ciri khas tersendiri dalam teknik drum yang sering disebut blasting. Blasting adalah teknik menghentak snare lebih banyak ketimbang cymbal. Teknik Blasting itu sendiri sering muncul dalam musik-musik jazz.
Deathcore sendiri cenderung bertempo cepat, hampir mirip aliran metal old school yang bersifat hancur-hancuran namun masih ada grip-grip yang melodian. Meskipun pengaruh genre Death Metal kental pada jenis musik ini namun Deathcore tetap berakar dari Hardcore bukan Metal terlihat jelas dalam penggunaan breakdown, penurunan dan penaikan tempo ketukan dan lain sebagainya yang merupakan ciri khas musik Hardcore.
Kritikal :
Terdapat suatu reaksi yang tak menyenangkan dari
penggemar Traditional Metal dan Extreme Metal yang merasakan seolah-olah
musik mereka sedang co-opted and cashed-in for profit. Untuk alasan inilah, banyak band menemukan diri mereka diserang melalui
Internet dan dikecam. Hal ini pada gilirannya menyebabkan penolakan label
kepada banyak band.
Sumber : http://wargobz.blogspot.com/2012/01/sejarah-deathcore.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar