Orang-orang beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan Babilon pun menjadi resah, karena ahli-ahli sihir setan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke istana. Sementara itu di langit terjadi insiden, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.
Para Malaikat berkata “Anak-anak Adam itu, Engkau
jadikan mereka makhluk pilihanMu di bumi tetapi mereka
mendurhakaiMu”. Allah SWT berfirman “Sungguh jika Aku turunkan kamu ke
sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka
lakukan juga”.
Para Malaikat menjawab “Maha Suci Engkau wahai Tuhan,
takkan mungkin kami mendurhakaiMu!”. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.” Malaikat berkata, “Kami lebih
patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.” Kepada malaikat, Allah
berfirman: “Panggillah ke mari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi
hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu!”
Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!” Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.” Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).
Demikianlah Allah menunjukkan kebijaksanaannya. Allah
mengutus dua dari para malaikat yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan
dibekali hawa nafsu yang juga dimiliki manusia lainnya. Mereka turun ke bumi
dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang
tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan
manusia kebaikan.
Inilah ayat Alqur’an yang menceritakan tentang Harut dan Marut
Inilah ayat Alqur’an yang menceritakan tentang Harut dan Marut
Mereka (para setan) mengajarkan sihir kepada manusia
dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut
dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun
sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya. QS. Al Baqarah:102
Dan dimulailah misi mereka mengajarkan orang-orang di
kerajaan Babilon beberapa pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir
setan. Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah
gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli
sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa
kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk
mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra :
kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang
peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan
sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472) Akhirnya, sebagai
penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai
guru besar, penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi
sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah. Namun ternyata
kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut
dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan
duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan
sebuah skandal.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang
cantik bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk
mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga
timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya. Zahrah berkata, “Maukah kamu
mengucapkan kalimat mantera musyrik?” Kedua malaikat itu menjawab, “Tidak,
demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”
Zahrah meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat
kemudian, dia kembali lagi membawa anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat
itu Zahrah berkata, “Bersediakah kamu membunuh anak kecil ini!” Kedua
malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan
membunuhnya!”
Zahrah meninggalkan mereka dan datang sambil membawa
segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan
mengikuti kamu, sebelum kamu berdua minum arak ini!”
Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk
dan kemudian mereka berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil
itu, dan mengucapkan kalimat musyrik. Singkat cerita, beberapa hari
setelah terjadinya skandal ini, datanglah Malaikat Jibril dari langit
memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan Mereka
dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut,
karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.
Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz
Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada
mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut
menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai
hanyut seperti ini?” Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali
ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah.
Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan
Marut melaporkan tugas-tugasnya sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal
dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah.
Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih
ada manusia-manusia baik yang tidak layak di azab.
Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan menawarkan
pada Harut dan Marut pilihan: Ingin di azab di dunia, atau ingin di azab di
akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat tentu
saja langsung memilih di azab di dunia.
Dan menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga
kini masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah
ada seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilon yang melaporkan kepada Nabi
Muhammad saw bahwa dia telah melihat dua orang malaikat ini di sebuah sumur tua
di gurun wilayah Babilon. Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin
Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar