· PROSES PERENCANAAN
1.
PENGRTIAN PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan
ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan
antara tujuan dan keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan
program.
Beberapa ahli lain
merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara
bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan
lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan
adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat
keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam
berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Menurut Wilson, Pengertian
Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan
untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang
di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis, kebijakan
dan rancangan.
Ciri-ciri pokok dari
perencanaan umum mencakup
serangkaian tindakan berurutan yang ditujukan pada pemecahan
persoalan-persoalan di masa datang dan semua perencanaan mencakup suatu proses
yang berurutan yang dapat di wujudkan sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Karena tindakannya
berurutan, berarti ada tahapan yang dilalui dalam perencanaan, antara
lain :
1.Identifikasi Persoalan;
2.Perumusan tujuan umum dan sasaran
khusus hingga target-target yang kuantitatif;
3.Proyeksi keadaan di
masa akan datang;
4.pencarian dan
penilaian berbagai alternative;
5.penyusunan rencana
terpilih.
Syarat-Syarat
perencanaan yang baik :
·
Logis, masuk akal;
·
Realistik, nyata;
·
Sederhana;
·
Sistematik dan ilmiah;
·
Obyektif;
·
Fleksibel;
·
Manfaat;
·
Optimasi dan efisiensi.
Syarat-syarat perencanaan
tersebut ada karena :
·
Limitasi dan kendala;
·
Motivasi dan dinamika;
·
Kepentingan bersama;
·
Norma-norma tertentu.
Faktor-faktor
dasar perencanaan :
·
Sumber daya (alam,
manusia, modal, teknologi);
·
Idiologi dan falsafah;
·
Sasaran dari tujuan
pembangunan;
·
Dasar Kebijakan;
·
Data dan metode;
·
Kondisi lingkungan,
sosial, politik dan budaya.
Perencanaan merupakan
hal yang harus kita pahami ketika belajar mengenai Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Tanpa memahami makna dari perencanaan itu sendiri, perencanaan
suatu wilayah atau kota tidak akan berjalan dengan lancar.
Itulah catatan kuliah penulis tentang Pengertian atau definisi Perencanaan disertai dengan ciri - ciri, syarat, tahapan dan faktor perencanaan. Catatan berikutnya adalah tentang Paradigma Perencanaan dan Model - Model Perencanaan, Jenis Perencanaan serta landasan rasional perlunya perencanaan.
Itulah catatan kuliah penulis tentang Pengertian atau definisi Perencanaan disertai dengan ciri - ciri, syarat, tahapan dan faktor perencanaan. Catatan berikutnya adalah tentang Paradigma Perencanaan dan Model - Model Perencanaan, Jenis Perencanaan serta landasan rasional perlunya perencanaan.
Perencanaan terjadi pada
semua kegiatan. Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan
tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat
esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng
dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya
hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan
Berikut ini adalah
pengertian dan definisi perencanaan:
Perencanaan
adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah
ditetapkan, maka dokumen menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang
"apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
1. DEACON;
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang
dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. DRUCKER
Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan dilaksanakan secara
sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai keputusan yang telah
ditetapkan bersam
3. GOETZ;
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan
yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
4. ANONIM;
Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis
untuk mencapai yujuan yang telah ditetapkan . diputuskan bersama
5. GEORGE PICKETT
& JOHN J. HANLON; Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai
suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
6. STONER ;
Perencanaan adalahproses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk
mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran atau tujuan
dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal) tersebut
7. CUNINGHAM;
Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi,
dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
8. HUSEIN UMAR;
Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak dipakai
perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya
2.
4 TAHAP DASAR PERENCANAAN
EMPAT
TAHAPAN DASAR PERENCANAAN
:
1. Pembuatan keputusan
2. Proses pengembangan dan
3. Penyeleksian sekumpulan kegiatan
4. untuk memecahkan masalah
3.
RENCANA OPRASIONAL
Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan dari tujuan umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun umpamanya) berikut rencana stragtegis yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Walau demikian perencanaan operasional dapat juga digunakan oleh individu untuk keperluan pribadinya, bahkan dianjurkan agar pekerjaannya terarah dan terorganisir dengan baik.
Perencanaan operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai efisiensi.
Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Rencana operasional (Renop) sekolah merupakan rencana implementasi Rencana stratejik sekolah dalam kurun waktu satu tahun. Renop sering juga disebut Rencana tahunan. Renop berisi langkah-langkah operasional yang akan ditempuh selama satu tahun oleh sekolah, unit-unit, dan atau individu-individu staf dalam rangka mencapai tujuan operasional. Tujuan operasional merupakan jabaran dan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan stratejik.
Rencana operasional disusun oleh unit-unit atau individu staf yang ada dalam struktur organisasi sekolah dan mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Contoh dari rencana operasional antara lain: pengembangan kegiatan kurikuler, pengembangan kegiatan kesiswaan, peningkatan kerjasama dengan masyarakat, dan sebagainya. Rencana operasional berfungsi sebagai alat yang digunakan oleh masing-masing unit penyusunnya sebagai: (1) penjamin bahwa program pengembangan akan terealisasi dalam kegiatan operasional sekolah sehari-hari, (2) pedoman pelaksanaan kegiatan semesteran, bulanan, mingguan, dan harian, dan (3) justifikasi rinci penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja tahunan.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas (Facilites Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas&layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans): Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa.
5. perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
Perencanaan strategi bertugas mendefinisikan tujuan ideal dan tujuan yang bisa dilaksanakan. Sementara itu perencanaan operasional bertugas menerjemahkan kedua macam tujuan tadi bersama kebijakannya kedalam metode, prosedur, dan koordinasi agar tujuan-tujuan tadi dapat direalisasi. Itulah sebabnya mengapa cunningham dalam pidarta mengatakan perencanaan operasional doing things right, dalam perencanaan operasional kita dituntut melakukan sesuatu dengan benar berbeda dengan perencanaan strategi yang menuntut kita untuk melakukan hal yang benar. Mengerjakan sesuatu dengan benar berkaitan dengan pelaksanaan, performan yang ingin dicapai dan hasil. Perencanaan operasional hanya melakukan perintah perencanaan strategi, ia hanya berusaha agar cita-cita dari perencanaan strategi bisa tercapai.
4.
RENCANA STRATEGISTIK
Perencanaan
strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk
modal dan sumber daya
manusia) untuk mencapai strategi ini.
Berbagai teknik analisis
bisnis dapat dgunakan dalam proses
ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological),
atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory).
Perencanaan
Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah
alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka
bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner ,
2001 )
Untuk mencapai
sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan
manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah
senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk
mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara
tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah
perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan
strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini
telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965;
Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980),
menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian
proses dari inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila strategic
planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan
5.
FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari
manajemen atau pengelolaan termasuk pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari
segi proses, bentuk maupun komponen-komponen atau unsur-unsur.
Dari
sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara
lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri
dari penelitian pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian;
pelaksanaan/ pengkomunikasian; monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara
singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan
Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun
akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang
tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses
komunikasi.
Dari
sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu
man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan.
Di
samping faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam
proses komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed
back, tujuan, dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
Konsep
Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang
strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari
perencanaan itu sendiri.
Perencanaan
merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan
bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha mengorganisasikan
sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam proses
pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam
pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil
penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya
berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi
akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan,
sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi
pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan.
Proses
perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah
menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki
berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam
penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung
rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak
pasti dan berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat
sulit untuk dilakukan.
· PENETAPAN TUJUAN
1. MISI
DAN TUJUAN ORGANISASI
Sebelum organisasi menetapkan
tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan Misi atau maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi
tentang maksud organisasi
• Etzioni Mendefinisikan tujuan organisasi
sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi
bermaksud untuk merealisasikannya dan
sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi
sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.
Maka ada dua unsur penting dalam tujuan yaitu :
• Hasil-hasil akhir yang diinginkan
diwaktu yang akan datang
•
Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan
sekarang diarahkan.
Berbagai fungsi tujuan organisasi.
, fungsi tersebut antara lain yaitu :
1.
Pedoman bagi kegiatan
2.
Sumber legitimasi (sah)
3.
Standar pelaksanaan
4.
Sumber motivasi
5.
Dasar rasional pengorganisasian
Tipe-Tipe
Tujuan
1.
Tujuan
kemasyarakatan (societal goals), seperti memproduksi barang dan jasa,
mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan
sebagainya.
2.
Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis keluaran
dan bentuk fungsi konsumsi, seperti barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan
kesehatan, pendidikan dan sebaginya.
3.
Tujuan Sistem (system goals), pernyataan pelaksanaan fungsi
organisasi, seperti,
penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba. dll.
4.
Tujuan produk (product goals), atau lebih sering disebut tujuan
karateristik produk, seperti penekanan pada kualitas, gaya, keunikan
keanekaragaman, dan sebagainya.
5.
Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk
meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan. Seperti, pelayanan masyarakat,
pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi
pabrik, dan sebagainya
Peter Drucker mengidentifikasi ada 7 bidang
pokok dimana perusahaan harus menetapkan
tujuan.
1.
Posisi pasar, perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar
yang kan direbut
2.
Produktifitas, tujuan produktifitas dapat ditetapkan dalam beberapa
bidang mencakup metoda-metoda kerja, kemajuan mesin dan peralatan, peningkatan
efisiensi.
3.
Sumber daya fhisik dan keuangan, bagaimana sumber daya fhisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan dan
digunakan.
4.
Profitabilitas,
tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.
5.
Inovasi, ada kebutuhan terus menerus akan produk dan jasa baru dan
inovatif.
6.
Prestasi dan pengembangan manajer, kelangsungan hidup banyak organisasi
tergantung pada kakuatan manajemen yang inovatif.
7.
Prestasi
karyawan
2.
FUNGSI
TUJUAN
Tujuan
adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai
Misi Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
Misi Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
1.
Suatu pernyataan tentang keadaan
yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
2.
Pernyataan tentang keadaan di waktu
yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk
menimbulkannya
2 unsur penting tujuan adalah :
1.
Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di
waktu mendatang dengan mana
2.
Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan
sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1.
Pedoman Bagi Kegiatan, melalui
penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan
arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus
dilakukan
2.
Sumber Legitimasi, akan meningkatkan
kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan
di sekitarnya
3.
Standar Pelaksanaan, bila tujuan
dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi
penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4.
Standar Motivasi, berfungsi sebagai
motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan
organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5.
Dasar Rasional Pengorganisasian,
tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
3.
Managemen
By Objective (MBO)
Management by Objective ( MBO ) digagas pertama kali oleh
Peter F.Drucker yang merupakan profesor, praktisi konsultan manajemen dari
Claremont Graduate University atau sekarang dikenal dengan nama Peter F.Drucker
and Masatoshi Uto Graduate School of Management.
MBO digagas pada tahun 1954, dengan tujuan agar para
perusahaan dapat berjalan baik harus menetapkan sasaran yang jelas dan secara
terpadu agar goal atau tujuan dapat tercapai secara efektif. MBO mendorong
setiap tingkatan manajemen berkomitmen untuk partisipasi dalam mencapai rencana
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan MBO ini harus ada
kesepakatan antara karyawan dan pimpinan, agar mereka melaksanakan dan memiliki
komitmen yang sama, yaitu :
•Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
•Perencanaan yang akan dilakukan setiap divisi, untuk
mendukung tujuan bersama.
•Standard pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
•
Prosedur untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam MBO, dibutuhkan
partisipasi aktif dari semua pihak internal di perusahaan.Pimpinan dan karyawan
di dalam perusahaan harus memiliki kesepakatan untuk mewujudkan kinerja yang
lebih baik, dimana dicapai melalui proses perencanaan dan implementasi, serta
melalui pengawasan bersama dan terintegrasi.
Berdasarkan pengalaman, penulis memberikan definisi MBO
debagai berikut :
MBO merupakan sistem penilaian kinerja individu
disetiap level struktural, berdasarkan objective (sasaran ) yang telah
ditetapkan, dengan menggunakan indikator-indikator yang terukur.
OBJECTIVE yang ditetapkan terdiri dari 2 jenis, yaitu
Quantitative dengan porsi penilaian 80- 85% dan Qualitative ( Soft
Skill ) dengan porsi penilaian 15 – 20 %.
Penilaian yang bersifat Quantitativ didasarkan
pada Result ( hasil ) dari target yang terukur, seperti:
a.
Productivity
b.
Jumlah Produk Reject / Internal
Complain
c.
Jumlah Claim / Eksternal Complain
d.
Remake ( Pembuatan ulang akibat
adanya kesalahan pada proses )
e.
Loss Produksi
f.
Down Time
g.
Setting Time
h.
Absensi
i.
Dll
Penilaian yang bersifat Qualitativ
didasarkan pada penilaian Soft Skill, yaitu : Trait ( Sikap ) dan
Behaviour ( tingkah laku ) individu dalam pengembangan kemampuan dan kemajuan
karir.
Seperti contoh berikut :
a.
Process Compliance ( Patuh pada
proses )
b.
Co-Working ( Kerja sama Tim )
c.
Responsibility (Tanggung jawab )
d.
Integrity ( Integritas )
e.
Time conciousness ( kesadaran waktu
)
f.
Analitical thinking ( Berpikir
analitis )
g.
Organizing ( kemampuan
mengorganisasi )
h.
Team Leading ( memimpin Tim )
i.
Challenging ( Tantangan )
j.
Continous Learning
k.
Comunication skill ( Kemampuan
berkomunikasi )
Tujuan penerapan MBO
1.
Menciptakan sinergi mulai dari
struktur organisasi terbawah hingga teratas, untuk mencapai target perusahaan.
( Company Strategic Goal )
Mekanisme penetapan Objective dan Goal melalui persetujuan
appraiser secara bertingkat dari struktur bawah sampai atas.
2.
Memperbesar Tingkat validitas
penilaian, yang akan meminimalkan bias penilaian dan meningkatkan fairness (
rasa keadilan )
3.
Monitoring kinerja individu menjadi
lebih efektiv
4.
Kontribusi individu terhadap
pencapaian target dalam suatu bagian lebih terukur, sehingga perencanaan
pengembangan SDM lebih akurat, detail, dan spesifik.
5.
Meningkatkan kepercayaan karyawan
terhadap Management
6.
Memberikan kejelasan jenjang karir
& kompetisi antar karyawan unutk menjadi yang terbaik.
7.
Meningkatkan produktivitas pekerja
8.
Meningkatkan kinerja organisasi
perusahaan
9.
Meningkatkan daya saing perusahaan
10. Meningkatkan
profit margin perusahaan
11. Alat
yang efektif untuk melakukan Revolusi ( perubahan dengan relative cepat dan
memaksa ) Struktural , Mental dan Budaya kerja karayawan.
·
PEMBUATAAN KEPUTUSAN
1. TIPE KEPUTUSAN
Tipe Keputusan yaitu ada 2 :
1. Keputusan yang terprogram yaitu keputusan yang
terstruktur, yang muncul berulang-ulang pada contoh ini saya akan menganalisis
sebuah toko baju yang berada di daerah limus pratama. Keputusan yang terprogram
adalah ketika menempatkan dimana baju-baju itu diletakkan,kapan harus buka dan
tutup, pergantian pegawai dll.
2. Keputusan yang tidak terprogram yaitu muncul karena
adanya masalah yang luar biasa, tidak ada pedoman yang cukup rinci contoh nya
dr toko baju tadi yaitu ketika ingin buka cabang baru kenapa termasuk keputusan
tidak terprogram?karena tidak setiap hari buka cabang baru jadi tidak ada
pedoman.
2.
PROSES
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling
berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut adalah :
1.
Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2.
Design
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
3.
Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
4. Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
· KETERLIBATAN
BAWAHAAB DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa
melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok
dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.
1.
1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara
kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan
lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok
Komentar saya :
Yang perlu di lakukan dalam
organisasi atau kelompok adalah persiapaan diri yang matang dan keputusan yang
mantap, karna efek dari organisasi atau kelompok tiu berjangka panjang.
Sumber :
http://zuhairistain.blogspot.com
http://dillahexclusive.blogspot.com
http://zukhrufarisma.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
http://megaesa-bloggerceria.blogspot.com
http://meistyjulian.wordpress.com
http://informatika.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar