-->

Rabu, 20 November 2013

TUGAS KE-2 MANAJEMEN UMUM




·       PROSES PERENCANAAN

1.      PENGRTIAN PERENCANAAN

Pengertian Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.

Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.

Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis, kebijakan dan rancangan.


Ciri-ciri pokok dari perencanaan umum mencakup serangkaian tindakan berurutan yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan semua perencanaan mencakup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Karena tindakannya berurutan, berarti ada tahapan yang dilalui dalam perencanaan, antara lain :

1.Identifikasi Persoalan;
       2.Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif;
3.Proyeksi keadaan di masa akan datang;
4.pencarian dan penilaian berbagai alternative;
5.penyusunan rencana terpilih.

Syarat-Syarat perencanaan yang baik :
·         Logis, masuk akal;
·         Realistik, nyata;
·         Sederhana;
·         Sistematik dan ilmiah;
·         Obyektif;
·         Fleksibel;
·         Manfaat;
·         Optimasi dan efisiensi.
Syarat-syarat perencanaan tersebut ada karena :
·         Limitasi dan kendala;
·         Motivasi dan dinamika;
·         Kepentingan bersama;
·         Norma-norma tertentu.
 Faktor-faktor dasar perencanaan :
·         Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi);
·         Idiologi dan falsafah;
·         Sasaran dari tujuan pembangunan;
·         Dasar Kebijakan;
·         Data dan metode;
·         Kondisi lingkungan, sosial, politik dan budaya.

Perencanaan merupakan hal yang harus kita pahami ketika belajar mengenai Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Tanpa memahami makna dari perencanaan itu sendiri, perencanaan suatu wilayah atau kota tidak akan berjalan dengan lancar.
Itulah catatan kuliah penulis tentang Pengertian atau definisi Perencanaan disertai dengan ciri - ciri, syarat, tahapan dan faktor perencanaan. Catatan berikutnya adalah tentang
Paradigma Perencanaan dan Model - Model Perencanaan, Jenis Perencanaan serta landasan rasional perlunya perencanaan.


Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan  tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan 


Berikut ini adalah pengertian dan definisi perencanaan:

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang "apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.

1.  DEACON; Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2.  DRUCKER Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai keputusan yang telah ditetapkan bersam
3.  GOETZ; Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
4.  ANONIM; Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai yujuan yang telah ditetapkan . diputuskan bersama
5.  GEORGE PICKETT & JOHN J. HANLON; Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
6.  STONER ; Perencanaan adalahproses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal) tersebut
7.  CUNINGHAM; Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
8.  HUSEIN UMAR; Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya



2.      4 TAHAP DASAR PERENCANAAN

EMPAT TAHAPAN DASAR PERENCANAAN :

1. Pembuatan keputusan
2. Proses pengembangan dan
3. Penyeleksian sekumpulan kegiatan
4. untuk memecahkan masalah

3.      RENCANA OPRASIONAL


Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan dari tujuan umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun umpamanya) berikut rencana stragtegis yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Walau demikian perencanaan operasional dapat juga digunakan oleh individu untuk keperluan pribadinya, bahkan dianjurkan agar pekerjaannya terarah dan terorganisir dengan baik.
Perencanaan operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai efisiensi.
Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Rencana operasional (Renop) sekolah merupakan rencana implementasi Rencana stratejik sekolah dalam kurun waktu satu tahun. Renop sering juga disebut Rencana tahunan. Renop berisi langkah-langkah operasional yang akan ditempuh selama satu tahun oleh sekolah, unit-unit, dan atau individu-individu staf dalam rangka mencapai tujuan operasional. Tujuan operasional merupakan jabaran dan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan stratejik.
Rencana operasional disusun oleh unit-unit atau individu staf yang ada dalam struktur organisasi sekolah dan mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Contoh dari rencana operasional antara lain: pengembangan kegiatan kurikuler, pengembangan kegiatan kesiswaan, peningkatan kerjasama dengan masyarakat, dan sebagainya. Rencana operasional berfungsi sebagai alat yang digunakan oleh masing-masing unit penyusunnya sebagai: (1) penjamin bahwa program pengembangan akan terealisasi dalam kegiatan operasional sekolah sehari-hari, (2) pedoman pelaksanaan kegiatan semesteran, bulanan, mingguan, dan harian, dan (3) justifikasi rinci penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja tahunan.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas (Facilites Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas&layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans): Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa.
5. perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
Perencanaan strategi bertugas mendefinisikan tujuan ideal dan tujuan yang bisa dilaksanakan. Sementara itu perencanaan operasional bertugas menerjemahkan kedua macam tujuan tadi bersama kebijakannya kedalam metode, prosedur, dan koordinasi agar tujuan-tujuan tadi dapat direalisasi. Itulah sebabnya mengapa cunningham dalam pidarta mengatakan perencanaan operasional doing things right, dalam perencanaan operasional kita dituntut melakukan sesuatu dengan benar berbeda dengan perencanaan strategi yang menuntut kita untuk melakukan hal yang benar. Mengerjakan sesuatu dengan benar berkaitan dengan pelaksanaan, performan yang ingin dicapai dan hasil. Perencanaan operasional hanya melakukan perintah perencanaan strategi, ia hanya berusaha agar cita-cita dari perencanaan strategi bisa tercapai.

4.      RENCANA STRATEGISTIK


Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan

5.      FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN
Perencanaan  merupakan salah satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan termasuk pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun komponen-komponen atau unsur-unsur.
Dari sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri dari penelitian pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian; pelaksanaan/ pengkomunikasian; monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses komunikasi.
Dari sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan.
Di samping faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam proses komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed back, tujuan, dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
Konsep Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari perencanaan itu sendiri.
Perencanaan merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha mengorganisasikan sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam proses pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan, sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan.
Proses perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak pasti dan berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat sulit untuk dilakukan.

·       PENETAPAN TUJUAN

1.      MISI DAN TUJUAN ORGANISASI


Sebelum organisasi menetapkan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan Misi atau maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi
•     Etzioni Mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya  dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.
Maka ada dua unsur penting dalam tujuan yaitu :
•     Hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu yang akan datang
•     Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.

Berbagai fungsi tujuan organisasi.
, fungsi tersebut antara lain yaitu :
1.      Pedoman bagi kegiatan
2.      Sumber legitimasi (sah)
3.      Standar pelaksanaan
4.      Sumber motivasi
5.      Dasar rasional pengorganisasian
Tipe-Tipe Tujuan
1.      Tujuan kemasyarakatan (societal goals), seperti memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan sebagainya.
2.      Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis keluaran dan bentuk fungsi konsumsi, seperti barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan sebaginya.
3.      Tujuan Sistem (system goals), pernyataan pelaksanaan fungsi organisasi, seperti, penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba. dll.
4.      Tujuan produk (product goals), atau lebih sering disebut tujuan karateristik produk, seperti penekanan pada kualitas, gaya, keunikan keanekaragaman, dan sebagainya.
5.      Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan. Seperti, pelayanan masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi pabrik,  dan sebagainya
Peter Drucker mengidentifikasi ada 7 bidang
pokok dimana perusahaan harus menetapkan
tujuan.
1.      Posisi pasar, perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang kan direbut
2.      Produktifitas, tujuan produktifitas dapat ditetapkan dalam beberapa bidang mencakup metoda-metoda kerja, kemajuan mesin dan peralatan, peningkatan efisiensi.
3.      Sumber daya fhisik dan keuangan, bagaimana sumber daya fhisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan dan digunakan.
4.      Profitabilitas, tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.
5.      Inovasi, ada kebutuhan terus menerus akan produk dan jasa baru dan inovatif.
6.      Prestasi dan pengembangan manajer, kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kakuatan manajemen yang inovatif.
7.      Prestasi karyawan


2.      FUNGSI TUJUAN

Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai

Misi Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.

Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
1.        Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
2.        Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya

2 unsur penting tujuan adalah :
1.        Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2.        Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1.        Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2.        Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3.        Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4.        Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5.        Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi

3.      Managemen By Objective (MBO)

Management by Objective ( MBO ) digagas pertama kali oleh Peter F.Drucker yang merupakan profesor, praktisi konsultan manajemen dari Claremont Graduate University atau sekarang dikenal dengan nama Peter F.Drucker and Masatoshi Uto Graduate School of Management.
MBO digagas pada tahun 1954, dengan tujuan agar para perusahaan dapat berjalan baik harus menetapkan sasaran yang jelas dan secara terpadu agar goal atau tujuan dapat tercapai secara efektif. MBO mendorong setiap tingkatan manajemen berkomitmen untuk partisipasi dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan MBO ini harus ada kesepakatan antara karyawan dan pimpinan, agar mereka melaksanakan dan memiliki komitmen yang sama, yaitu :
•Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
•Perencanaan yang akan dilakukan setiap divisi, untuk mendukung tujuan bersama.
•Standard pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
• Prosedur untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.

Untuk mencapai keberhasilan dalam MBO, dibutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak internal di perusahaan.Pimpinan dan karyawan di dalam perusahaan harus memiliki kesepakatan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik, dimana dicapai melalui proses perencanaan dan implementasi, serta melalui pengawasan bersama dan terintegrasi.

Berdasarkan pengalaman, penulis memberikan definisi MBO debagai berikut :
MBO merupakan  sistem penilaian kinerja  individu disetiap level struktural, berdasarkan objective (sasaran ) yang telah ditetapkan, dengan menggunakan indikator-indikator yang terukur.

OBJECTIVE  yang ditetapkan terdiri dari 2 jenis, yaitu Quantitative  dengan porsi penilaian 80- 85%  dan Qualitative ( Soft Skill ) dengan porsi penilaian 15 – 20 %.

Penilaian yang bersifat Quantitativ  didasarkan pada Result ( hasil ) dari target yang terukur, seperti:
a.         Productivity
b.        Jumlah Produk Reject / Internal Complain
c.         Jumlah Claim / Eksternal Complain
d.        Remake ( Pembuatan ulang akibat adanya kesalahan pada proses )
e.         Loss Produksi
f.         Down Time
g.         Setting Time
h.        Absensi
i.          Dll
 Penilaian yang bersifat Qualitativ  didasarkan pada penilaian Soft Skill, yaitu : Trait ( Sikap ) dan Behaviour ( tingkah laku ) individu dalam pengembangan kemampuan dan kemajuan karir.

Seperti contoh berikut :
a.         Process Compliance ( Patuh pada proses )
b.        Co-Working ( Kerja sama Tim )
c.         Responsibility (Tanggung jawab )
d.        Integrity ( Integritas )
e.         Time conciousness ( kesadaran waktu )
f.         Analitical thinking (  Berpikir analitis )
g.         Organizing ( kemampuan mengorganisasi )
h.        Team Leading ( memimpin Tim )
i.          Challenging ( Tantangan )
j.          Continous Learning
k.        Comunication skill ( Kemampuan berkomunikasi )
Tujuan penerapan  MBO
1.        Menciptakan sinergi mulai dari struktur organisasi terbawah hingga teratas, untuk mencapai target perusahaan. ( Company Strategic Goal )
      Mekanisme penetapan Objective dan Goal  melalui persetujuan appraiser secara bertingkat dari struktur bawah sampai atas.
2.        Memperbesar Tingkat validitas penilaian, yang akan meminimalkan bias penilaian dan meningkatkan fairness ( rasa keadilan )
3.        Monitoring kinerja individu menjadi lebih efektiv
4.        Kontribusi individu terhadap pencapaian target dalam suatu bagian  lebih terukur, sehingga perencanaan pengembangan SDM lebih akurat, detail, dan spesifik.
5.        Meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap Management
6.        Memberikan kejelasan jenjang karir & kompetisi antar karyawan unutk menjadi yang terbaik.
7.        Meningkatkan produktivitas pekerja
8.      Meningkatkan kinerja organisasi perusahaan
9.      Meningkatkan daya saing perusahaan
10.  Meningkatkan profit margin perusahaan
11.  Alat yang efektif untuk melakukan Revolusi ( perubahan dengan relative cepat dan memaksa ) Struktural , Mental dan Budaya kerja karayawan.
·       PEMBUATAAN KEPUTUSAN

1.      TIPE KEPUTUSAN

Tipe Keputusan yaitu ada 2 :

1. Keputusan yang terprogram yaitu keputusan yang terstruktur, yang muncul berulang-ulang pada contoh ini saya akan menganalisis sebuah toko baju yang berada di daerah limus pratama. Keputusan yang terprogram adalah ketika menempatkan dimana baju-baju itu diletakkan,kapan harus buka dan tutup, pergantian pegawai dll.

2. Keputusan yang tidak terprogram yaitu muncul karena adanya masalah yang luar biasa, tidak ada pedoman yang cukup rinci contoh nya dr toko baju tadi yaitu ketika ingin buka cabang baru kenapa termasuk keputusan tidak terprogram?karena tidak setiap hari buka cabang baru jadi tidak ada pedoman.


2.      PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut adalah :
1.      Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2.      Design
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
3.      Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
4.      Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.

·       KETERLIBATAN BAWAHAAB DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN

Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.
1.      1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok

Komentar saya :

Yang perlu di lakukan dalam organisasi atau kelompok adalah persiapaan diri yang matang dan keputusan yang mantap, karna efek dari organisasi atau kelompok tiu berjangka panjang.


Sumber :

http://zuhairistain.blogspot.com
http://dillahexclusive.blogspot.com
http://zukhrufarisma.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
http://megaesa-bloggerceria.blogspot.com
http://meistyjulian.wordpress.com
http://informatika.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar